Beberapa waktu lalu, InfoKomputer berkesempatan mengunjungi kantor Google Indonesia yang baru diresmikan pada akhir November 2013. Sebelumnya, sejak resmi hadir di tanah air pada Maret 2012, Google masih menempati kantor sementara.
Memang, nama Google identik dengan kreativitas. Begitu banyak inovasi di internet yang mereka buat dan dirasakan manfaatnya oleh banyak orang. Untuk mendukung terciptanya ide-ide kreatif, Google juga dikenal memanjakan karyawan di tempat mereka bekerja.
Selama beberapa tahun terakhir, Google selalu masuk ke dalam daftar sepuluh tempat kerja terbaik di dunia. Oleh karena itu, Google membawa kultur kerjanya ke lebih dari 70 kantornya yang tersebar di lebih dari 40 negara, termasuk kantor barunya di Indonesia.
Kantor baru Google Indonesia dirancang agar dapat memberikan kenyamanan seperti rumah bagi para karyawan. “Ada racikan rahasia bagi karyawan kami,” ungkap Rudy Ramawy (Country Head, Google Indonesia), “yaitu menghilangkan batasan sehingga karyawan dapat fokus melakukan hal yang mereka suka di dalam maupun di luar pekerjaan.”
Upaya membangun atmosfer kerja yang tanpa batas dan serba terbuka ini terlihat dari desain kantor Google Indonesia. Berlokasi di lantai teratas gedung Sentral Senayan II, Jakarta, kantor ini menampilkan keunikan interior khas Google yang berpadu dengan kearifan lokal Indonesia.
Ruangan kerja diisi meja-meja minim sekat yang mempermudah kolaborasi. Seluruh karyawan memperoleh meja dengan ukuran yang sama, tak peduli jabatannya. Jadi, staf bisa melihat bosnya langsung. Pilar dan dinding pun bebas untuk dicoret-coret bila karyawan mendadak ingin berdiskusi atau menemukan ide baru.
Ruang rapat dinamai istilah khas Indonesia, seperti Alun-alun, Gelora Asmara, dan Gudang Rezeki, serta dihiasi ilustrasi wayang, batik, dan angkot. “Kami memilih nama-nama itu supaya orang asing penasaran, tidak hanya mengenal Bali, Bromo, dan sebagainya,” kata Rudy.
Fasilitas menarik lainnya yaitu ruang diskusi dan ruang santai. Tersedia bangku-bangku dan meja yang nyaman, matras empuk, dan konsol game sebagai sarana melepas penat. Tapi, Google juga mempersilakan karyawan untuk bekerja di kedua tempat itu, tidak mesti di meja kerja.
Tidak khawatir produktivitas karyawan berkurang karena lebih banyak bersantai? “Seorang manajer di Google membawahkan sedikit orang. Dengan tim kecil seperti ini, suasana lebih terbuka, berani mengemukakan pendapat, dan saling respek. Malu kalau tidak kelihatan bekerja,” jawab Rudy.
Yang tidak kalah menyenangkan di kantor baru Google Indonesia adalah keberadaan kafetaria yang dijuluki “Warung Mbah Google”. Di sini, karyawan memperoleh makan siang tiap hari, ditambah berbagai pilihan makanan dan minuman sepanjang hari.
“Bagaimana kita expect karyawan mau berinovasi kalau mereka masih memikirkan masalah ini?” ujar Rudy sambil menunjuk ke arah perut ketika menjelaskan alasan Google menyediakan makanan bagi karyawannya.
Melalui adanya kantor anyar ini, Google Indonesia menatap tahun 2014 dengan optimistis. Beberapa target telah dicanangkan, seperti memperluas jangkauan Google Street View, menambah content partner lokal di YouTube, mendukung pebisnis lokal lewat Google Business Group, serta mengedukasi pengguna ponsel tentang Android.
“Kami percaya bahwa dengan kerja keras dan atmosfer yang menyenangkan di kantor ini, percikan kreativitas akan muncul dari orang-orang berbakat untuk mengenali permasalahan dan menemukan solusi dari beragam perspektif,” pungkas Rudy.